Sabtu, 15 Juni 2013

Tafsir Maudu'i (Khamr & Berjudi)

KHAMAR DAN BERJUDI

No
Lafadh
Surat
Isi
1
الْخَمْرِوَالْمَيْسِرِ
Al-Baqarah : 219

Terdapat dosa yang besar pada khamar dan berjudi.


Al-Maidah : 90

Khamar dan berjudi termasuk dalam perbuatan syaitan, maka jahuilah perbuatan tersebut.


Al-Maidah : 91

Khamar dan berjudi itu dapat menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara umat manusia, dan juga menghalangi kita dari mengingat Allah dan sembahyang.
AKIBAT DARI KHAMAR DAN BERJUDI
No
Lafadh
Surat
Isi
1
الْخَمْرِوَالْمَيْسِرِ
Al-Baqarah : 219
Terdapat dosa yang besar pada khamar dan berjudi.


Al-Maidah : 91

Khamar dan berjudi itu termasuk perbuatan syaitan yang dapat menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara umat manusia, dan juga menghalangi kita dari mengingat Allah dan sembahyang.

1.      Bahwa Allah melarang manusia untuk meminum khamar dan berjudi karena terdapat dosa yang besar diantara keduanya.
2.      Khamar dan berjudi dapat menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara umat manusia.

SEBAB DAN AKIBAT DARI  KHAMAR DAN JUDI

الشَّيْطَانِ
No
Lafadh
Surat
Isi
1
الشَّيْطَانِ

Ali-‘imron:175

Syaitan itu hanya menakut-nakuti maka janganlah takut kepada syaitan, takutlah kepada Allah semata.


An-nisa:120

Syaitan itu hanya memberikan janji-janji palsu dan angan-angan tipu daya saja.


Al-Isra’: 53

Syaitan itu menimbulkan perselisihan diantara umat manusia dan syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.

Makna:
1.      Janganlah takut kepada syaitan tetapi hanya takutlah kepada Allah SWT.
2.      Syaitan itu hanya pembuat angan-angan tipu daya dan perselisihan diantara umat manusia.
3.      Syaitan adalah musuh yang nyata bagi manusia.

Kata  الشَّيْطَانِdi dalam al-Qur’an digunakan sebanyak 56 kali, berhubung banyaknya kata الشَّيْطَانِ di dalam Al-Qur’an, jadi saya hanya mengambil tiga kata الشَّيْطَانِ saja dalam penulisan ini, yang pertama tedapat pada QS: Ali-‘imron:175, QS: An-nisa:120 dan QS: Al-Isra’:53.
Pada Qs: Ali-‘imron:175, kata الشَّيْطَانِ berhubungan dengan seseorang yang hanya menakut-nakuti, dan pada An-nisa:120 kata الشَّيْطَانِ berhubungan dengan sesuatu yang hanya memberikan angan-angan dan janji-janji kosong kepada seseorang, sedangkan pada QS: Al-Isra’:53 kata الشَّيْطَانِ berhubungan dengan musuh yang nyata bagi manusia.
Sehingga dengan demikian maka dapat diketahui bahwa kata الشَّيْطَانِ mempunyai arti sesuatu yang hanya menakut-nakuti manusia beserta memberikan angan-angan kosong kepada manusia dan juga syaitan adalah musuh yang nyata bagi manusia.
إِثْمَ
No
Lafadh
Surat
Isi
1
إِثْمَ
Al-Baqarah : 173

Diharamkannya bangkai, darah, daging babi dan binatang yang ketika disembelih tidak menyebut selain nama Allah. Apabila dalam keadaan terpaksa tidak ada dosa baginya.


Al-Baqarah : 182

Barang siapa yang khawatir terhadap berlaku berat sebelah dalam berwasiat, lalu dia mendamaikan maka tidaklah ada dosa baginya.


Al-hujuraat: 12

Jahuilah perbuatan berburuk-sangka atau curiga kepada orang karena itu adalah bagian dari perbuatan dosa.

Makna:
1.      Diharamkannya bangkai, darah, daging babi dan binatang yang ketika disembelih tidak menyebut selain nama Allah. Terkecuali dalam keadaan terpaksa
2.      Berdosalah bagi seseorang yang tidak berlaku adil dan selalu berburuk sangka terhadap seseorang.

Kata إِثْمَ di dalam al-Qur’an digunakan sebanyak 7 kali, berhubung banyaknya kata إِثْمَ di dalam Al-Qur’an, jadi saya hanya mengambil tiga kata إِثْمَ saja dalam penulisan ini, yang pertama tedapat pada QS: Al-Baqarah: 173, QS: Al-Baqarah: 182 dan QS: Al-hujuraat: 12.
Pada QS: Al-Baqarah:173, kata إِثْمَ berhubungan dengan akibat dari seseorang yang melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT. Dan pada QS: Al-Baqarah:182 kata إِثْمَ berhubungan dengan akibat dari seseorang yang khwatir tidak berlaku adil dalam berwasiat. Sedangkan pada QS: Al-hujuraat: 12 berhubungan dengan akibat dari perbuatan berburuk sangka kepada orang.
Sehingga dengan demikian maka dapat diketahui bahwa kata إِثْمَ mempunyai arti akibat dari seseorang yang melakukan apa yang diharamkan oleh Allah SWT, orang yang berperilaku tidak adil dan yang berburuk sangka kepada orang.












ANALISIS MAKKIYAH DAN MADANIYAH

Beradasarkan atas informasi yang terdapat dalam Al-Quran Mushaf Firdausi (Terjemah Kemenag RI, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Ringkasan tafsir Ath-Thabari, Ringkasan Asbabun Nuzul Jalaludin As-Suyuthi, Indeks Al-Quran) Penerbit Hilal, Jakarta, 2010 diketahui bahwa ayat-ayat yang terdapat dalam masing-masing kata kunci tergolong dalam Makkiyah 1 kata  dan Madaniyah 8 kata. Selengkapnya dapat dijelaskan dalam table berikut:
Kata
Surah
Madaniyah
Makkiyah
الْخَمْرِوَالْمَيْسِرِ
Al-Baqarah : 219
-
Al-Maidah : 90
-
Al-Maidah : 91
-
الشَّيْطَانِ

Ali-‘imron:175
-
An-nisa:120
-
Al-Isra’: 53
-
إِثْمَ
Al-Baqarah : 173
-
Al-Baqarah : 182
-
Al-hujuraat: 12
-









ANALISIS ASBABUN NUZUL
روى أحمد عن أبي هريرة قال: قدم رسول الله صلى الله عليه وسلم المدينة وهم يشربون الخمر ويأكلون الميسر، فسألوا رسول الله صلى الله عليه وسلم عنهما فنزلت الآية فقال الناس: ما حرّم علينا، إنما قال: إثم كبير، وكانوا يشربون الخمر حتى كان يوم صلى رجل من المهاجرين وأمّ الناس في المغرب فخلّط في قراءته، فأنزل الله آية أغلظ منها «يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَقْرَبُوا الصَّلاةَ وَأَنْتُمْ سُكارى حَتَّى تَعْلَمُوا ما تَقُولُونَ» ثم نزلت آية أغلظ من ذلك «يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصابُ وَالْأَزْلامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطانِ» إلى قوله: «فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ» قالوا انتهينا ربّنا.
Ahmad telah meriwayatkan dari Abu Hurairah, beliau berkata: Rasulullah s.a.w. mendatangi kota Madinah sedangkan mereka (penduduk Madinah) dalam keadaan meminum minuman keras (khomr) dan memakan hasil judi, lantas mereka menanyakan perihal kedua perkara ini kepada Rasulullah s.a.w. maka turunlah ayat tersebut. Lalu mereka berkata: “Hal itu tidak diharamkan kepada kita”, Ia sesungguhnya berfirman “(adalah) dosa yang besar”, dan mereka pun meminum khomr hingga suatu ketika salah satu kaum muhajirin sholat dan mengimami sholat maghrib lalu berbuat kesalahan dalam bacaan sholatnya, maka Allah s.w.t. menurunkan ayat yang lebih tegas dari sebelumnya yaitu يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَقْرَبُوا الصَّلاةَ وَأَنْتُمْ سُكارى حَتَّى تَعْلَمُوا ما تَقُولُونَ   kemudian turunlah ayat lain yang lebih keras darinya yakni ayat يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصابُ وَالْأَزْلامُ      رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطانِ   hingga ayat فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُونَ , mereka pun berkata: “Tuhan kita (sungguh) telah melarang kita.[1]





ANALISIS ILMU QIRA’AH
·       { يَسْأَلُونَكَ عَنِ الخمر والميسر } نزلت في شأن عمر بن الخطاب لقوله اللهم أرنا رأيك في الخمر فقال الله لمحمد صلى الله عليه وسلم يسألونك عن الخمر والميسر عن شرب الخمر والقمار { قُلْ } يا محمد { فِيهِمَآ إِثْمٌ كَبِيرٌ } بعد التحريم { وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ } قبل التحريم بالتجارة بها { وَإِثْمُهُمَآ } بعد التحريم { أَكْبَرُ مِن نَّفْعِهِمَا } قبل التحريم ثم حرم بعد ذلك في كليهما.[2]













ANALISIS MUNASABAH

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآَيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ (219(
219. Mereka bertanya kepadamu tentang khamar[136] dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya." Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,
[136]. Segala minuman yang memabukkan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَى حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّى تَغْتَسِلُوا وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا (43(
43. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun. (Q.S. An-nisa : 43)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (90)
90. Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (Q.S. Al-Maidah: 90)
Dari beberapa ayat (ayat sesudah, fokus ayat: QS Al Baqarah 219, QS. An-nisa’ 43, dan QS. Al-Maidah: 90) diatas, saya simpulkan munasabah antara ayat-ayat tersebut adalah :
1.      Bahwa Allah melarang manusia untuk meminum khamar (segala minuman yang memabukkan) dan berjudi karena terdapat dosa yang besar diantara keduanya,
2.      Khomr dan Berjudi itu sedikit manfaatnya dan banyak dosa yang besar didalamnya,
3.      Haram hukumnya mendekati sholat ketika sedang mabuk
4.      Khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan.







ANALISIS SINTAKSIS
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآَيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ (219)
Susunan Kalimat
Potongan Ayat
Kalimat
Fi'liyyah
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا
Pertama
Fi'liyyah
وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ
Kedua
Ismiyyah
كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآَيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ
Ketiga
                                                                                             










[1] Al-Maroghy, Tafsir Al-Maroghiy Juz 2, 138
[2] Maktabah Syamilah, Tafsir Ibnu Abbas.